Kebiasaan membuang sampah pada tempatnya ternyata lebih terkait dengan kecerdasan/kematangan karakter, bukan kecerdasan akademik. Orang yang karakternya terdidik tentu menganggap poster untuk tidak membuang sampah sembarangan tersebut lebih dari poster semata. Itu instruksi yang harus dilaksanakan karena akan berdampak buruk apabila dilanggar.
“membuang sampah pada tempatnya”. Namun jika sarana tempat pembuangan tidak tersedia, Alih-alih mengelola, membuang sampah saja tidak tersedia sarana dan prasarananya Melihat akar masalah di atas, maka yang perlu dilakukan adalah pertama membangun budaya mengolah sampah. Mulai dari tingkat
3. Mencegah Banjir dengan Membuang Sampah pada Tempatnya. Mungkin kita sudah bosan mendengar kalimat “Buanglah sampah pada tempatnya.” Hal ini memang terdengar sepele, tetapi sangat penting untuk kita lakukan. Setiap sampah yang kita buang sembarangan dapat berpotensi menyumbat saluran air.
Biasanya masyarakat akan keluar malam-malam, diam-diam atau cari waktu sepi untuk membuang sampah ke tanah kosong tersebut. Jika satu orang lempar sampah disitu, orang lain akan pada ikutan, dan tidak disadari tanah yang kosong sebelumnya telah dipenuhin sampah se gunung, kemudian masalah bau sampah yang menyengat akan mengikuti.
Anak-anak akan belajar dari apa yang mereka lihat dan tiru dari orang tua mereka. Jadi, tunjukkanlah kepada mereka bagaimana Anda menjaga kebersihan lingkungan dengan cara-cara sederhana, seperti membuang sampah pada tempatnya, menghemat air dan listrik, menggunakan kantong belanja yang bisa digunakan kembali, dan lain-lain.
sebanyak 124 orang atau 41,06 %, yang menjawab “Kadang-kadang membuang sampah pada tempatnya” sebanyak 69 orang atau 22,84 %, dan yang menjawab “Tidak membuang sampah pada tempatnya” sebanyak 109 orang atau 36,10 %, hal ini menunjukkan sebagian besar responden membuang sampah pada tempatnya, namun ada juga sebagian yang masih membuang
Sebanyak 24% sampah di Indonesia masih tidak terkelola dan sekitar 15 juta ton mengotori ekosistem dan lingkungan sekitar karena tidak ditangani, dan hanya 7% saja yang didaur ulangdan 69% berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Dapat kita ketahui bahwa 15 juta ton sampah yang mengotori ekosistem dan lingkungan hal tersebut yang menjadi
4. Mencegah bau tidak sedap di lingkungan. Manfaat buang sampah di tempatnya yg tidak boleh dilupakan merupakan mencegah bau tidak sedap.Sampah-sampah yang tidak dibuang di tempat sampah bisa mengundang bau tidak sedap serta Mengganggu kenyamanan, terutama jenis sampah organik pada jumlah poly. 5. Memudahkan daur ulang sampah.
Buanglah Sampah pada Tempatnya. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS. Masih lumayan sering saya lihat orang-orang yang membuang sampah sembarangan. Padahal membuang sampah sembarangan itu bisa membuat lingkungan kita
. hinykja6eo.pages.dev/668hinykja6eo.pages.dev/324hinykja6eo.pages.dev/373hinykja6eo.pages.dev/883hinykja6eo.pages.dev/675hinykja6eo.pages.dev/265hinykja6eo.pages.dev/673hinykja6eo.pages.dev/398hinykja6eo.pages.dev/229hinykja6eo.pages.dev/599hinykja6eo.pages.dev/817hinykja6eo.pages.dev/607hinykja6eo.pages.dev/864hinykja6eo.pages.dev/825hinykja6eo.pages.dev/562
orang buang sampah pada tempatnya