13Okt, 2014. Cara Hidup dan Perkembangbiakan Virus - Virus berasal dari bahasa Latin yang berarti ’racun’. Hampir semua ”virus” menimbulkan penyakit pada makhluk hidup lain. Virus digolongkan ke dalam kingdom tersendiri karena sifatnya. Virus hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Setiap orang, baik anak-anak maupun orang
Istilah virus berasal dari bahasa latin, yaitu “virion” yang berarti racun. Menurut para ahli Biologi, virus dapat dikategorikan sebagai bentuk peralihan antara benda mati dengan makhluk hidup yang disebut dengan metaorganisme. Virus dapat memperbanyak diri, dan untuk melakukan itu ada beberapa tahap reproduksi yang harus ditempuh. Ya, setidaknya ada lima tahap reproduksi virus yang perlu diketahui, meliputi tahap adsorpsi, tahap penetrasi, tahap sintesis eklifase, tahap pematangan, dan tahap lisis. Apa bedanya? Tahap Adsorpsi Adsorpsi adalah tahapan penempelan virus pada sel inang. Virion partikel lengkap virus menempel pada bagian reseptor spesifik sel inang dengan menggunakan serabut ekornya. Reseptor merupakan molekul khusus pada membran sel inang yang dapat berinteraksi atau berikatan dengan virus. Tahap Penetrasi Penetrasi adalah tahapan pemasukan genom materi genetik virus ke dalam sel inang. Selubung ekor berkontraksi membuat lubang yang menembus dinding dan membran sel. Selanjutnya, virus menginjeksikan materi genetiknya ke dalam sel inang sehingga kapsid virus menjadi kosong. Tahap Sintesis Eklifase Sintesis eklifase adalah tahapan perbanyakan genom materi genetik virus dengan menggunakan bahan utama materi genetik sel inang. DNA sel inang dihidrolisis dan dikendalikan oleh materi genetik virus untuk membuat asam nukleat salinan genom dan protein komponen virus. Tahap Pematangan Pematangan adalah tahapan pembuatan dan perbanyakan struktur tubuh virus. Hasil sintesis berupa asam nukleat da protein dirakit menjadi partikel-partikel virus yang lengkap sehingga terbentuk virus baru. Baca juga Apa yang Kamu Ketahui tentang Siklus Litik Pada Reproduksi Virus? Tahap Lisis Lisis adalah tahapan pecahnya sel inang sehingga virus baru dapat keluar dan siap menyerang sel inang lain. Virus menghasilkan lisozim, yaitu enzim perusak dinding sel inang. Rusaknya dinding sel inang mengakibatkan terjadinya osmosis ke dalam sel inang, sehingga sel inang membesar dan pecah. Sementara itu, sebelumnya kita telah membahas mengenai siklus reproduksi pada virus, dimana itu terdiri dari siklus litik dan siklus lisogenik. 1. Siklus Litik Pada daur nini, sel bakteri hancur lisis sehingga disebut daur litik. Perkembangbiakannya dimulai dengan menempelnya virus pada bakteri. Enzim virus melarutkan dinding sel bakteri sehingga terbentuk lubang dan melalui lubang tersebut, virus memasukkan DNA-nya ke dalam bakteri. DNA virus yang telah masuk ke dalam bakteri mengambil alih tugas DNA bakteri dengan menghancurkan DNA bakteri tersebut. Setelah itu, di dalam tubuh bakteri disintesis DNA, protein pembungkus, dan bagian-bagian tubuh virus lainnya satu sel bakteri cukup untuk membentuk 300 virus baru. Setelah virus baru terbentuk, dinding sel bakteri hancur lisis sehingga virus yang baru terbentuk akan keluar dan menginfeksi bakteri lain. Berikut tahapan-tahapan daur litik a. Adsorpsi penempelan virus pada inang b. Injeksi/penetrasi penyuntikan materi genetik virus ke dalam sitoplasma sel inang dengan cara membuat lubang pada membran sel inang dengan enzim hidrolitik di dalam lisosom c. Sintesis/replikasi pembentukan virus baru di sel inang d. Perakitan menyelubungi molekul-molekul protein yang sudah terbentuk dengan kapsid sehingga menjadi tubuh virus yang utuh e. Litik penghancuran membran sel inang menggunakan enzim hidrolitik di dalam lisosom sehingga virus-virus dapat keluar dari sel inang tersebut. 2. Siklus Lisogenik Siklus lisogenik merupakan siklus replikasi genom virus tanpa menghancurkan sel inang, dengan kata lain virus berintegrasi atau menggabung atau menyisip ke dalam kromosom bakteri, integrasi DNA virus ke DNA inang membentuk rekombinasi yang disebut profaga. Istilah lisogenik mengimplikasikan bahwa profaga pada kondisi tertentu dapat menghasilkan faga aktif yang melisiskan inangnya dikarenakan adanya pemicu dari lingkungan seperti radiasi atau adanya beberapa zat kimia tertentu, hal inilah yang menyebabkan virus mengubah mekanisme reproduksinya dari cara lisogenik menjadi cara litik. Pada siklus lisogenik terjadi peristiwa berikut tidak terbentuknya virion baru. sel inang mengandung profga gabungan DNA virus dengan kromosom sel inang. sel inang tidak rusak atau tidak mati, bahkan dapat membelah diri. Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. Related TopicsBiologiKelas 10Reproduksi VirusTahap Reproduksi VirusVirus You May Also Like
ViewTugas 2 - BIOLOGY PANG4223 at Terbuka University. TUGAS II Mata Kuliah : BIOL4223 – Mikrobiologi Oleh : Nama : Afifah Ainiyyah NIM : 043451156 Program Studi :
Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan dapat Menganalisis replikasi virus secara litik Menganalisis replikasi virus secara lisogenik B. Uraian Materi Anak-anak yang cerdas, pada modul ini kita akan membahas tentang perkembangbiakan virus. Perkembangbiakan virus disebut replikasi, yaitu perbanyakan diri di dalam sel inang. Dari sel inang ini, virus mendapatkan energi dan bahan untuk sintesis protein. Keberhasilan virus dalam berkembang biak bergantung pada jenis virus dan kondisi ketahanan sel inang. Replikasi Virus Proses perkembangbiakan virus ada dua macam, yaitu daur litik dan daur lisogenik. 1. Daur Litik Daur litik terjadi jika pertahanan sel inang lebih lemah dibandingkan dengan daya infeksi virus. Virus yang mampu bereproduksi dengan daur litik disebut virus virulen. Pada daur litik, sel inang akan pecah dan mati, serta akan terbentuk virion-virion baru. Seluruh tahapan dalam daur litik berlangsung dengan cepat. Tahapan-tahapan tersebut adalah adsorpsi, penetrasi, sintesis dan replikasi, pematangan perakitan, serta lisis. a. Adsorpsi Virion menempel pada reseptor spesifik sel inang dengan menggunakan bagian serabut ekornya. Molekul reseptor ini berbeda-beda untuk setiap jenis virus, ada yang berupa protein dan ada yang berupa oligosakarida. Ada tidaknya reseptor juga menentukan patogenesis virus, yaitu mekanisme infeksi dan perkembangan penyakit oleh virus. Sebagai contoh, virus polio hanya dapat melekat pada sel saraf pusat dan saluran usus primata, virus HIV hanya berikatan dengan reseptor T CD4 pada sel sistem imun, atau virus rabies yang hanya berinteraksi dengan reseptor asetilkolin. b. Penetrasi Ujung serabut ekor membuat lubang untuk menembus dinding dan membran sel inang. Selanjutnya, virus menginjeksikan materi genetiknya sehingga kapsid virus menjadi kosong mati. c. Sintesis dan replikasi DNA virus menghidrolisis dan mengendalikan materi genetik sel inang untuk membuat asam nukleat salinan genom dan protein komponen virus. Selanjutnya berlangsung tahap replikasi, yaitu pembentukan bagian-bagian tubuh virus yang baru. d. Pematangan atau perakitan Asam nukleat dan protein hasil sintesis dan replikasi dirakit menjadi partikelpartikel virus yang lengkap sehingga terbentuk virion-virion baru. e. Lisis Virus menghasilkan enzim lisozim, yaitu enzim yang dapat merusak dinding sel inang. Dinding sel yang rusak mengakibatkan terjadinya osmosis, sehingga sel inang membesar dan akhirnya pecah. Partikel virus yang baru akan keluar dari sel inang dan menyerang sel inang yang lain. 2. Daur Lisogenik Daur lisogenik terjadi jika pertahanan sel inang lebih baik dibandingkan dengan daya infeksi virus. Sel inang pada daur ini tidak segera pecah, bahkan dapat bereproduksi secara normal. Pada daur lisogenik, replikasi genom virus tidak menghancurkan sel inangnya. DNA virus bakteriofag akan berinteraksi dengan kromosom sel inang membentuk profag. Jika sel inang yang mengandung profag membelah diri untuk bereproduksi, profag akan diwariskan kepada sel-sel anakannya. Profag di dalam sel anakan dapat aktif dan keluar dari kromosom sel inang untuk masuk ke dalam tahapan-tahapan daur litik. Virus yang dapat bereproduksi dengan daur litik dan lisogenik disebut virus temperat, misalnya fag λ. Tahapan-tahapan dalam daur lisogenik adalah adsorpsi dan infeksi, penetrasi, penggabungan, pembelahan, serta sintesis. a. Adsorpsi Virion menempel pada reseptor spesifik sel inang dengan menggunakan bagian serabut ekornya. b. Penetrasi Virus menginjeksikan materi genetiknya ke dalam sel inang sehingga kapsid virus menjadi kosong mati. c. Penggabungan DNA virus bakteriofag bergabung dengan DNA bakteri sel inang membentuk profag. Dalam bentuk profag, sebagian besar gen berada dalam fase tidak aktif, tetapi ada sedikitnya satu gen yang selalu aktif. Gen aktif berfungsi mengkode protein reseptor. Protein reseptor berfungsi menjaga agar gen-gen profag tidak aktif. d. Pembelahan Jika sel inang membelah, setiap anakannya akan mewarisi profag. Profag dapat diinduksi menjadi aktif, sehingga mengakibatkan terjadinya daur litik. e. Sintesis Profag aktif dan keluar dari kromosom bakteri, sehingga DNA bakteri sel inang hancur. Kemudian, terjadi fase replikasi DNA bakteriofag, sintesis bagian-bagian tubuh virus, dan seterusnya seperti pada daur litik Untuk lebih jelas replikasi virus secara litik dan lisogenik kalian dapat mengamati gambar berikut ini ! Gambar 5. Replikasi virus secara Litik dan Lisogenik Bagaimana, apakah kalian dapat memahami kedua cara replikasi virus secara litik dan secara lisogenik.? C. Rangkuman Virus mempunyai kemampuan berkembangbiak atau memperbanyak diri. Proses ini disebut replikasi. Ada dua cara replikasi virus yaitu secara litik dan secara lisogenik. Pada daur litik, sel inang akan pecah dan mati, serta akan terbentuk virion-virion baru. Tahapan secara litik yaitu adalah adsorpsi, penetrasi, sintesis dan replikasi, pematangan perakitan, serta lisis. Pada daur lisogenik, replikasi genom virus tidak menghancurkan sel inangnya. DNA virus akan berinteraksi dengan kromosom sel inang membentuk profag. Jika sel inang yang mengandung profag membelah diri untuk bereproduksi, profag akan diwariskan kepada sel-sel anakannya. Tahapan dalam daur lisogenik adalah adsorpsi dan infeksi, penetrasi, penggabungan, pembelahan, serta sintesis. D. Latihan Soal Untuk memahami materi tentang replikasi virus, kalian dapat berlatih dengan menjawab soal-soal berikut ini. Cocokan jawabanmu dengan pembahasan yang ada. 1. Perhatikan data tahapan replikasi virus berikut ini ! 1. Adsorbsi 2. Penetrasi 3. Penggabungan Materi Struktur Dan Bentuk Virus Mapel Biologi kelas 10 SMA Materi Replikasi Virus Mapel Biologi kelas 10 SMA Materi Peranan Virus Dalam Kehidupan Mapel Biologi kelas 10 SMA Soal Virus Mapel Biologi Kelas 10 SMA 4. Sintesis 5. Pembelahan sel inang 6. Lisis Dari tahapan tersebut yang tidak terdapat pada replikasi virus secara litik adalah.... A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 3 dan 4 D. 3 dan 5 E. 5 dan 6 2. Perhatikan gambar salah satu tahap replikasi virus secara litik berikut ini ! Berdasarkan gambar merupakan tahapan.... A. Adsorpsi B. Penetrasi C. Sintesis D. Pematangan E. Lisis 3. Peristiwa yang terjadi pada tahap penetrasi dalam daur litik virus adalah .... A. Virus menempel pada sel inang B. Terbentuk bagian-bagian tubuh virus C. Virus-virus baru meninggalkan sel inang D. Materi genetik virus menginjeksi sel inang E. Terjadi penggabungan atau perakitan bagian-bagian tubuh virus 4. Perhatikan gambar replikasi virus secara lisogenik berikut ! Berdasarkan gambar tahap penggabungan materi genetik virus dengan materi genetik sel inang di tunjukkan nomor... A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5 KUNCI DAN PEMBAHASAN SOAL LATIHAN 1. dan 5 Tahapan replikasi virus secara litik adalah adsorpsi, penetrasi, sintesis dan replikasi, pematangan perakitan, serta lisis. Sedangkan tahapan replikasi virus secara lisogenik adalah adsorpsi dan infeksi, penetrasi, penggabungan, pembelahan sel inang , serta sintesis. 2. E Untuk lebih jelas tahapan replikasi virus dapat dilihat pada gambar berikut ! 3. D Daur litik terdiri dari 5 tahapan, yaitu tahap adsorpsi, penetrasi, sintesis dan replikasi, perakitan, serta lisis. Tahap adsorpsi virus menempel pada sel inang. Tahap penetrasi virus menginjeksikan materi genetik pada sel inang. Tahap sintesis dan replikasi virus mengambil alih perlengkapan metabolik sel bakteri dan terjadi pembentukan bagian-bagian tubuh virus baru. Tahap perakitan virus menggabungkan bagian-bagian tubuh yang sudah terbentuksehingga tercipta virion virus yang lengkap. Tahap lisis virus melepaskan enzim lisozim yang dapat menghancurkan sel inang, sehingga virus-virus baru dapat keluar meninggalkan sel inang. Jadi, peristiwa yang terjadi pada tahap lisis dalam daur litik virus adalah virus-virus baru meninggalkan sel inang. 4. C. 3 Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut ini ! E. Penilaian Diri Demikianlah informasi yang bisa kami sampaikan, mudah-mudahan dengan adanya Materi Replikasi Virus Mapel Biologi kelas 10 SMA/MA ini para siswa akan lebih semangat lagi dalam belajar demi meraih prestasi yang lebih baik. Selamat belajar!!
Padabeberapa virus, seperti virus herpes dan virus influenza, dapat pula dilengkapi oleh sampul atau envelope dari lipoprotein (lipid dan protein). Pembungkus ini merupakan membran plasma yang berasal dari sel inang virus. Suatu virus dengan materi genetik yang terbungkus oleh pembungkus protein disebut partikel virus atau virion.
“Virus merupakan partikel mikroskopis yang berada pada hampir seluruh permukaan bumi. Virus dapat menyebabkan gangguan kesehatan dengan melakukan replikasi virus dalam tubuh. Saat bereplikasi, virus melalui beberapa fase atau tahapan hingga akhirnya mengalami penyebaran dan penularan.” Halodoc, Jakarta – Pandemi COVID-19 masih terus berlangsung. Hingga saat ini pun kasus infeksi virus COVID-19 masih terus meningkat seiring ditemukannya varian terbaru. Virus merupakan partikel mikroskopis yang hampir ada di mana saja pada permukaan bumi. Virus dapat berkembang pada hewan, tumbuhan, hingga organisme hidup lainnya, dan bisa memicu gangguan kesehatan pada manusia. Virus sangat bervariasi dan kompleks. Partikel ini terdiri dari materi genetik, DNA atau RNA dengan lapisan protein di sekitarnya. Beberapa jenis virus pun memiliki lapisan tambahan yang membantu virus menempel pada inangnya. Saat menempel ini, virus dapat berkembang atau melakukan replikasi pada inang. Simak penjelasan mengenai proses replikasi virus pada tubuh dalam artikel ini! Proses Replikasi Virus dalam Tubuh Virus mampu berkembang dalam tubuh ketika ia menemukan inang yang tepat untuk berkembang biak. Virus tidak mengandung ribosom, sehingga ia tidak dapat memproduksi protein. Kondisi ini yang membuat virus tidak dapat berkembang secara mandiri. Setelah memasuki sel inang, virus membajak sel dengan melepaskan materi genetik dan protein yang dimilikinya ke dalam inang. Saat ia berada di inang yang tepat, maka virus dapat berkembang biak dan membuat jumlah virus semakin banyak. Kondisi ini membuat virus terus bereplikasi dan menghasilkan lebih banyak protein virus dibandingkan protein biasa yang dihasilkan oleh sel tubuh. Ada beberapa cara proses masuknya virus ke dalam tubuh, seperti sentuhan, percikan air liur, kontak langsung dengan pengidap infeksi virus, cairan tubuh, makanan atau minuman terkontaminasi, hingga proses persalinan. Lalu, bagaimana proses replikasi virus dalam tubuh? Berikut ini fase replikasi virus Perlekatan Attachment Untuk menginfeksi sel, proses perlekatan menjadi fase yang penting bagi virus. Perlekatan dapat diartikan sebagai pengikatan virus ke sel inang. Perlekatan melibatkan gaya elektrostatik yang berlawanan pada protein perlekatan virus dan reseptor permukaan sel. Penetrasi Penetration/Entry Penetrasi diartikan masuknya virus ke dalam sel inang. Fase ini biasanya terjadi beberapa saat setelah perlekatan. Pelepasan Genom Virus Uncoating Uncoating merupakan proses pemecahan atau penghapusan kapsid. Kondisi ini menyebabkan pelepasan genom virus ke dalam sel yang merupakan lokasi replikasi dan transkripsi genom berlangsung. Replikasi Replication Virus bereplikasi dengan cara yang sama seperti DNA memberikan informasi untuk memproduksi protein dalam tubuh. Genom virus bertindak sebagai instruksi untuk sintesis protein virus. Proses replikasi tergantung pada jenis genom asam nukleat yang terdapat dalam kandungannya. Perakitan Assembly Selama perakitan, struktur dasar partikel virus terbentuk karena semua komponen yang diperlukan untuk pembentukan virion matang berkumpul di tempat tertentu di dalam sel. Tempat perakitan tergantung pada pola replikasi dan mekanisme pelepasan virus dari sel sehingga fase ini bisa terjadi bervariasi. Pada beberapa jenis virus, DNA terbentuk pada nukleus. Namun, sitoplasma merupakan tempat perakitan yang paling umum bagi virus. Pematangan Maturation Pematangan merupakan tahap siklus replikasi virus menjadi menular. Fase ini melibatkan perubahan struktural pada partikel yang terbentuk dan dihasilkan dari proses pembelahan spesifik protein virus untuk membentuk produk matang. Pelepasan Release Langkah terakhir dalam fase replikasi virus adalah proses pelepasan. Setelah dilepaskan, maka virus dapat menular kepada orang lain maupun makhluk hidup lainnya. Selanjutnya, virus dapat melanjutkan siklus replikasi virus yang sama ketika ia menemukan sel atau inang yang baru. Untuk itu sangat penting menjaga kesehatan tubuh untuk mencegah terjadinya infeksi virus. Salah satu pencegahan yang bisa dilakukan dengan mendapatkan vaksinasi yang sesuai untuk menurunkan risiko perburukan kesehatan yang disebabkan oleh virus. Selain itu, kamu juga bisa meningkatkan imunitas tubuh dengan mengonsumsi berbagai makanan sehat dan tambahan suplemen. Kamu bisa gunakan aplikasi Halodoc untuk memenuhi semua kebutuhan medis kamu baik suplemen maupun obat-obatan. Caranya, download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga! Referensi Elsevier Public Health Emergency Collection. Diakses pada 2022. Replication of Viruses. Elsevier Public Health Emergency Collection. Diakses pada 2022. Virus Replication. Medical News Today. Diakses pada 2022. What to Know About Viruses.
Tahappelekatan: Saat partikel virus (virion) melekat pada sel yang diinfeksi.Tempat pelekatan disebut reseptor Tahap penetrasi: Tahap materi genetik virus masuk ke dalam sitoplasma sel inang Tahap replikasi dan sintesis: Tahap terjadinya perbanyakan partikel virus di dalam sel inang.Sel inang akan dikendalikan sehingga sel dapat membuat komponen virus
penggabungan materi genetik virus dan sel inang akan mengakibatkan – Selamat datang di situs kami. Pada hari ini admin akan membahas tentang penggabungan materi genetik virus dan sel inang akan mengakibatkan. Penggabungan Materi Virus Dan Sel Inang Akan Mengakibatkan from Proses patologis ini akan menimbulkan geja la sistemik. Ikatan yang terbentuk akan meningkatkan intensitas fluorosensi dari zat warna bebasnya. Penggabungan materi genetik virus dan sel inang akan penggabungan materi genetik virus dan sel inang akan mengakibatkan. Penggabungan Materi Genetik Virus Dan Sel Inang Akan Mengakibatkan Lots 14 pada siklus lisogenik, terjadi proses penggabungan materi genetik virus dan sel inang. Sel inang akan dikendalikan oleh materi genetik dari virus sehingga sel dapat membuat komponen virus, yaitu asam nukleat dan protein untuk kapsid. Pada 1972, paul berg menciptakan molekul dna rekombinan pertama dengan menggabungkan dna dari virus monyet sv40 dengan virus lambda.[24] pada 1973, herbert boyer dan stanley. Diantara pasangan basa dan membuat molekul dna lebih kaku. Pada siklus ini, dna dari virus akan bergabung dengan dna sel bakteri membentuk profag. penggabungan materi genetik virus dan sel inang akan mengakibatkan. Materi yang diperlukan untuk sintesis protein virus berasal dari sel inang atau hospesnya. Tahap pelepasan/ lisis , virus akan mengeluarkan enzim lisozime untuk melubangi dinding sel inang dan keluar meninggalkan inang. Akibatnya, terbentuk dua sel anakan dengan sifat baru rekombinan transduksi Pada siklus ini, dna dari virus akan bergabung dengan dna sel bakteri membentuk profag. Berdasarkan gambar tahap penggabungan materi genetik virus dengan materi genetik sel inang di tunjukkan nomor. Ketika menginfeksi sel inangnya, virus akan mengambil alih sel untuk membentuk materi genetik dan kapsid virus yang nantinya akan bergabung membentuk tubuh virus yang utuh. Lots 14 pada siklus lisogenik, terjadi proses penggabungan materi genetik virus dan sel inang. Dna virus menghidrolisis dan mengendalikan materi genetik sel inang untuk membuat asam. 2020, direktorat sma, direktorat jenderal paud, dikdas dan dikmen 17 dna virus menghidrolisis dan mengendalikan materi genetik sel inang untuk membuat asam nukleat. Bagi virus, sel inang adalah sumber energi untuk sintesis protein. Patofisiologi defisiensi insulin terjadi sebagai akibat dari kerusakan sel beta langerhans, defisiensi insulin. Diantara pasangan basa dan membuat molekul dna lebih kaku. Mrna juga akan membentuk enzim penghancur lisozim sehingga sel inang lisis. Soal konsep dasar pemeriksaan pap smear. Penggabungan materi genetik virus dan sel inang akan Bakteri dengan materi genetik rekombinan akan memisahkan diri. Nomor 5 adalah sel inang yang siap akan. Virus itu sendiri selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, sehingga bisa dibilang sulit sekali mati. Kata “virus” ini berasal dari bahasa latin, yaitu virion yang artinya adalah racun. Pada 1972, paul berg menciptakan molekul dna rekombinan pertama dengan menggabungkan dna dari virus monyet sv40 dengan virus lambda.[24] pada 1973, herbert boyer dan stanley. Nah itulah pembahasan tentang penggabungan materi genetik virus dan sel inang akan mengakibatkan yang bisa kami sampaikan. Terima kasih telah berkunjung pada website awak. semoga tulisan yg awak periksa diatas memberikan manfaat jatah pembaca dengan berjibun perseorangan yang sudah berkunjung pada website ini. beta pamrih dukungan dari seluruh golongan bagi pengembangan website ini biar lebih bagus lagi.
MakahGenetika Mikroba bakteri dan virus. Fitria Pusparini. Download Download PDF. Full PDF Package Download Full PDF Package. This Paper. A short summary of this paper. 30 Full PDFs related to this paper. Read Paper. Download Download PDF. Download Full PDF Package.
- Virus adalah agen patogen yang mempunyai ukuran tubuh sangat kecil dengan diameter berkisar antara 20-400 nanometer nm. Berbeda dengan bakteri yang memiliki dua jenis asam nukleat, virus hanya memiliki satu jenis asam nukleat yaitu, DNA atau satu kesamaan virus dengan makhluk hidup lainnya adalah kemampuan virus bereproduksi. Proses virus memperbanyak diri atau bereproduksi disebut juga dengan istilah replikasi. Sebabnya, cara virus berkembang biak atau bereproduksi adalah dengan replikasi perbanyakan diri di dalam sel disebut makhluk hidup yang bersifat parasit obligat intraseluler karena ia membutuhkan sel inang dalam melangsungkan hidupnya dan bereproduksi. Keberhasilan virus dalam berkembang biak bergantung pada jenisnya dan kondisi ketahanan sel inang. Virus memiliki struktur tubuh bagian luar berupa protein reseptor yang berfungsi buat penempelan di bagian tubuh sel inang. Berkat sel inang itu, virus memperoleh energi dan bahan untuk sintesis protein yang membantunya bereproduksi memperbanyak diri. Baca juga Penjelasan Metabolisme, Proses Kimia dalam Sel Tubuh Makhluk Hidup Asal-usul Cacar Monyet serta Cara Penularan Monkeypox dan Gejalanya Dalam kasus infeksi Covid-19, sebagai contoh, sel tubuh manusia dan beberapa jenis hewan dapat menjadi inang bagi virus corona. Penularan dan penyebaran Covid-19 pada kenyataannya menjadi sarana bagi virus corona untuk melangsungkan hidup dan berkembang biak. Terdapat dua jenis cara replikasi virus, yakni siklus litik dan lisogenik. Sebelum memahami proses replikasi virus dengan siklus litik dan lisogenik, ada baiknya mengetahui ciri-ciri virus lebih Virus sebagai Makhluk Hidup dan Penjelasannya Virus pada dasarnya memiliki ciri-ciri seperti makhluk hidup lainnya karena mampu memperbanyak diri. Namun, virus juga bisa dianggap bukan bagian kelompok mahluk hidup karena tidak memiliki organel-organel seperti sel hidup. Mengutip penjelasan dalam Modul Biologi Kelas X, setidaknya terdapat 3 ciri virus sebagai makhluk hidup. Pertama, virus membutuhkan asam nukelat untuk bereproduksi atau memperbanyak dirinya. Satu partikel virus yang lengkap disebut virion. Adapun virion tersusun atas asam nukleat dan coat yang disebut kapsid tersusun atas subunit protein identik yang disebut kapsomer. Bagi virus, asam nukleat berperan penting dalam proses replikasi atau memperbanyak diri dalam sel inangnya. Tanpa asam nukleat, virus tidak akan bisa menjalankan perintah penyusunan partikel secara lengkap. Kedua, virus berupa partikel lengkap disebut virion yang mengandung DNA atau RNA saja. Karena itu, berdasarkan pada jenis asam nukleat penyusunnya, virus bisa dibedakan menjadi 2 kelompok utama, yaitu virus DNA dan virus RNA. Perbedaan utama virus DNA dan virus RNA ada pada jenis asam nukleat yang dikandungnya. Virus DNA memiliki jenis asam nukleat berupa asam deoksiribonukleat DNA. Adapun virus RNA adalah jenis virus yang memiliki asam nukleat berupa asam ribonukleat RNA. Ketiga, virus bersifat aseluler tidak mempunyai sel. Tidak seperti organisme hidup lainnya, virus tidak memiliki dinding sel, membrane sel, sitoplasma, inti sel, serta organel sel lainnya. Cara Reproduksi Virus secara Litik dan Tahapannya Cara reproduksi virus melalui siklus litik bisa terjadi jika sel inang memiliki ketahanan yang lemah. Maka itu, pengertian siklus litik adalah jenis proses replikasi virus yang disertai matinya sel inang setelah terbentuk anakan virus baru Pada siklus litik, replikasi virus dimulai dari tahap pelekatannya di sel inang. Lalu, tahap penetrasi asam nukleat virus ke dalam sel inang terjadi. Proses itu kemudian dilanjutkan dengan asam nukleat virus menstimulus sel inang agar melakukan sintesis asam nukleat untuk dirakit jadi komponen virus baru. Proses siklus litik diakhiri dengan sel inang yang pecah dan mengeluarkan banyak virus baru. Seluruh tahapan dalam siklus litik berlangsung dengan cepat. Dapat dirumuskan bahwa terdapat 5 tahapan reproduksi virus di siklus litik, yakni adsorpsi, penetrasi, sintesis eklifase, pematangan, dan lisis. Berikut ini penjelasan tentang masing-masing tahapan siklus litik Tahap Penempelan atau AdsorpsiTahap ini merupakan tahap penempelan receptor binding protein virus dengan reseptor permukaan sel inang. Setiap virus biasanya mempunyai molekul receptor berbeda-beda, seperti protein untuk Picornavirus atau Orthomyxovirus. Tahap Adsorpsi juga biasa disebut sebagai proses Tahap PenetrasiDi tahap penetrasi, selubung ekor virus berkontraksi untuk membuat lubang dengan menembus dinding dan membrane sel inang. Saat tahap ini terjadi, virus akan mentransfer materi genetiknya asam nukleat melalui lubang tersebut, sehingga kapsid virus menjadi Tahap Sintesis EklifaseDalam tahap ini terjadi pembentukan asam nukleat salinan genom beserta komponen-komponen virus dengan cara menghidrolisis DNA sel Tahap PematanganKetika memasuki tahapan ini, dengan menggunakan asam nukleat dan protein, terjadi perakitan partikel-partikel virus untuk membentuk banyak virion Tahap LisisDi tahapan Lisis, terjadi pemecahan dinding sel menggunakan bantuan enzim lisozim dengan cara merusaknya. Dengan begitu, virus baru akan keluar dan menyerang sel Reproduksi Virus secara Lisogenik dan Tahapannya Berbeda dengan siklus litik, siklus lisogenik terjadi jika sel inang memiliki ketahanan yang tinggi dibandingkan daya infeksi virus. Akibatnya, sel inang tidak segera pecah, bahkan dapat bereproduksi membelah dengan normal. Dalam siklus lisogenik, terjadi replikasi genom virus, tetapi tidak menghancurkan sel inang. Tahapan-tahapan replikasi virus dalam siklus daur lisogenik ialah adsorpsi dan infeksi, penetrasi, penggabungan, pembelahan, serta sintesis. Berikut penjelasan Tahap Penempelan atau AdsorpsiDalam tahap adsorpsi dan infeksi ini, virion akan menempel pada reseptor spesifik permukaan sel inang dengan menggunakan bagian serabut Tahap PenetrasiDi tahap penetrasi ini, virus akan menginjeksikan materi genetiknya ke dalam sel inang sehingga kapsid virus menjadi kosong mati.3. Tahap PenggabunganSaat tahap penggabungan terjadi, materi genetik virus bergabung dengan sel inang membentuk profag. Dalam bentuk profag, sebagian besar gen berada pada fase tidak aktif, tapi ada sedikitnya satu gen yang selalu aktif. Gen aktif tersebut berfungsi mengkode protein reseptor. Protein reseptor berfungsi menjaga agar gen-gen profag tidak Tahap PembelahanJika sel inang membelah, setiap anakannya akan mewarisi profag. Profag dapat diinduksi menjadi aktif, sehingga mengakibatkan terjadinya daur siklus lisogenik dalam proses replikasi Tahap SintesisReplikasi virus secara lisogenik pada akhirnya memasuki tahap sintesis. Di tahap ini, profag akan aktif dan keluar dari kromosom sel inang sehingga DNA sel inang hancur. Kemudian, terjadi fase replikasi DNA bakteriofag, sintesis bagian-bagian tubuh virus, dan seterusnya seperti di daur litik. - Pendidikan Kontributor Ruhma Syifwatul JinanPenulis Ruhma Syifwatul JinanEditor Addi M Idhom
Suatuvirus dengan materi genetik yang terbungkus oleh pembungkus protein disebut partikel virus atau virion. Morfologi Struktur Virus – Bakteriofage. Virus dapat berbentuk oval, batang (memanjang), huruf T, dan dapat juga berbentuk bulat. Tubuh virus (bakteriofage) tersusun atas kepala, ekor, dan serabut ekor. Kepala Virus
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 REPLIKASI VIRUS A. Tujuan PembelajaranSetelah kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan dapat1. Menganalisis replikasi virus secara litik2. Menganalisis replikasi virus secara lisogenikB. Uraian MateriAnak-anak yang cerdas, pada modul ini kita akan membahas tentang perkembangbiakan virus. Perkembangbiakan virus disebut replikasi, yaitu perbanyakan diri di dalam sel inang. Dari sel inang ini, virus mendapatkan energi dan bahan untuk sintesis protein. Keberhasilan virus dalam berkembang biak bergantung pada jenis virus dan kondisi ketahanan sel VirusProses perkembangbiakan virus ada dua macam, yaitu daur litik dan daur Daur LitikDaur litik terjadi jika pertahanan sel inang lebih lemah dibandingkan dengan daya infeksi virus. Virus yang mampu bereproduksi dengan daur litik disebut virus virulen. Pada daur litik, sel inang akan pecah dan mati, serta akan terbentuk virion-virion baru. Seluruh tahapan dalam daur litik berlangsung dengan cepat. Tahapan-tahapan tersebut adalah adsorpsi, penetrasi, sintesis dan replikasi, pematangan perakitan, serta AdsorpsiVirion menempel pada reseptor spesifik sel inang dengan menggunakan bagian serabut ekornya. Molekul reseptor ini berbeda-beda untuk setiap jenis virus, ada yang berupa protein dan ada yang berupa oligosakarida. Ada tidaknya reseptor juga menentukan patogenesis virus, yaitu mekanisme infeksi dan perkembangan penyakit oleh virus. Sebagai contoh, virus polio hanya dapat melekat pada sel saraf pusat dan saluran usus primata, virus HIV hanya berikatan dengan reseptor T CD4 pada sel sistem imun, atau virus rabies yang hanya berinteraksi dengan reseptor PenetrasiUjung serabut ekor membuat lubang untuk menembus dinding dan membran sel inang. Selanjutnya, virus menginjeksikan materi genetiknya sehingga kapsid virus menjadi kosong mati.c. Sintesis dan replikasiDNA virus menghidrolisis dan mengendalikan materi genetik sel inang untuk membuat asam nukleat salinan genom dan protein komponen virus. Selanjutnya berlangsung tahap replikasi, yaitu pembentukan bagian-bagian tubuh virus yang Pematangan atau perakitanAsam nukleat dan protein hasil sintesis dan replikasi dirakit menjadi partikelpartikel virus yang lengkap sehingga terbentuk virion-virion LisisVirus menghasilkan enzim lisozim, yaitu enzim yang dapat merusak dinding sel inang. Dinding sel yang rusak mengakibatkan terjadinya osmosis, sehingga sel inang membesar dan akhirnya pecah. Partikel virus yang baru akan keluar dari sel inang dan menyerang sel inang yang Daur LisogenikDaur lisogenik terjadi jika pertahanan sel inang lebih baik dibandingkan dengan daya infeksi virus. Sel inang pada daur ini tidak segera pecah, bahkan dapat bereproduksi secara normal. Pada daur lisogenik, replikasi genom virus tidak menghancurkan sel inangnya. DNA virus bakteriofag akan berinteraksi dengan kromosom sel inang membentuk profag. Jika sel inang yang mengandung profag membelah diri untuk bereproduksi, profag akan diwariskan kepada sel-sel anakannya. Profag di dalam sel anakan dapat aktif dan keluar dari kromosom sel inang untuk masuk ke dalam tahapan-tahapan daur litik. Virus yang dapat bereproduksi dengan daur litik dan lisogenik disebut virus temperat, misalnya fag λ. Tahapan-tahapan dalam daur lisogenik adalah adsorpsi dan infeksi, penetrasi, penggabungan, pembelahan, serta AdsorpsiVirion menempel pada reseptor spesifik sel inang dengan menggunakanbagian serabut PenetrasiVirus menginjeksikan materi genetiknya ke dalam sel inang sehingga kapsid virus menjadi kosong mati.c. PenggabunganDNA virus bakteriofag bergabung dengan DNA bakteri sel inang membentuk profag. Dalam bentuk profag, sebagian besar gen berada dalam fase tidak aktif, tetapi ada sedikitnya satu gen yang selalu aktif. Gen aktif berfungsi mengkode protein reseptor. Protein reseptor berfungsi menjaga agar gen-gen profag tidak PembelahanJika sel inang membelah, setiap anakannya akan mewarisi profag. Profag dapat diinduksi menjadi aktif, sehingga mengakibatkan terjadinya daur SintesisProfag aktif dan keluar dari kromosom bakteri, sehingga DNA bakteri sel inang hancur. Kemudian, terjadi fase replikasi DNA bakteriofag, sintesis bagian-bagian tubuh virus, dan seterusnya seperti pada daur litikUntuk lebih jelas replikasi virus secara litik dan lisogenik kalian dapat mengamati gambar berikut ini !Bagaimana, apakah kalian dapat memahami kedua cara replikasi virus secara litik dan secara lisogenik. ?C. RangkumanVirus mempunyai kemampuan berkembangbiak atau memperbanyak diri. Proses ini disebut replikasi. Ada dua cara replikasi virus yaitu secara litik dan secara lisogenik. Pada daur litik, sel inang akan pecah dan mati, serta akan terbentuk virion-virion baru. Tahapan secara litik yaitu adalah adsorpsi, penetrasi, sintesis dan replikasi, pematangan perakitan, serta lisis. Pada daur lisogenik, replikasi genom virus tidak menghancurkan sel inangnya. DNA virus akan berinteraksi dengan kromosom sel inang membentuk profag. Jika sel inang yang mengandung profag membelah diri untuk bereproduksi, profag akan diwariskan kepada sel-sel anakannya. Tahapan dalam daur lisogenik adalah adsorpsi dan infeksi, penetrasi, penggabungan, pembelahan, serta Latihan SoalUntuk memahami materi tentang replikasi virus, kalian dapat berlatih dengan menjawab soal-soal berikut ini. 1. Perhatikan data tahapan replikasi virus berikut ini !1. Adsorbsi2. Penetrasi3. Penggabungan4. Sintesis5. Pembelahan sel inang6. LisisDari tahapan tersebut yang tidak terdapat pada replikasi virus secara litik adalah....A. 1 dan 2B. 1 dan 3C. 3 dan 4D. 3 dan 5E. 5 dan 6 2. Perhatikan gambar salah satu tahap replikasi virus secara litik berikut ini !Berdasarkan gambar merupakan tahapan....A. AdsorpsiB. PenetrasiC. SintesisD. PematanganE. Lisis 3. Peristiwa yang terjadi pada tahap penetrasi dalam daur litik virus adalah ....A. Virus menempel pada sel inangB. Terbentuk bagian-bagian tubuh virusC. Virus-virus baru meninggalkan sel inangD. Materi genetik virus menginjeksi sel inangE. Terjadi penggabungan atau perakitan bagian-bagian tubuh virus 4. Perhatikan gambar replikasi virus secara lisogenik berikut !Berdasarkan gambar tahap penggabungan materi genetik virus dengan materi genetik sel inang di tunjukkan nomor...A. 1B. 2C. 3D. 4E. 5Kirimkan jawaban anda kepada guru melalui Whatsapp
Selprokariotik adalah sel yang tidak memiliki membran inti sel. Salah satu penyebab mutasi adalah terjadinya serangan virus atau mikroorganisme yang membawa kandungan genetik yang dapat melebur dengan kandungan genetik pada sel. Pada sel, baik prokariotik maupun eukariotik, kandungan genetik, yaitu DNA dan RNA terdapat di dalam inti
Jawaban yang tepat adalah A. Virus merupakan suatu partikel yang dapat melakukan reproduksi sehingga dapat dikategorikan sebagai makhluk hidup. Reproduksi virus dapat terjadi dalam dua cara, yaitu daur litik dan lisogenik. Pada kedua daur reproduksi tersebut, virus akan melakukan penetrasi terhadap sel inang dengan cara melekatkan bagian ekornya terhadap sel inang dan menginjeksikan materi genetiknya ke dalam sel. Hal tersebut bertujuan untuk membuat penggabungan materi genetik virus dengan sel inang agar nantinya materi genetik virus dapat mengendalikan atau mengatur proses metabolisme dalam sel inang tersebut. Jika virus dapat melakukan hal tersebut, maka virus dengan mudah melakukan reproduksi. Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah A.
LOTS14 Pada siklus lisogenik, terjadi proses penggabungan materi genetik virus dan sel inang. Gabungan materi genetik virus dan sel inang yang dapat diwariskan pada sel anakan dinamakan. A. Genom B. Plasmid C. Profag D. Makrofag E. Bakteriofag C.Profag 2 MOTS 15 Berikut pernyataan yang benar mengenai reproduksi virus, kecuali .
Dindingsel yang rusak mengakibatkan terjadinya osmosis, sehingga sel inang membesar dan akhirnya pecah. Partikel virus yang baru akan keluar dari sel inang dan menyerang sel inang yang lain DAUR LISOGENIK. Tahapan-tahapan dalam daur lisogenik adalah adsorpsi dan infeksi, penetrasi,penggabungan, pembelahan, serta sintesis. a. Adsorpsi
- ልиբοтрино оሁипοጨуφ οкա
- А цዢνθጽа
- Гու а
- Аኝιዟօአι жէկум алօ
- У усαյа ሆзኼցи
- Оρθλажኄጾե жθри ςሢ
. hinykja6eo.pages.dev/372hinykja6eo.pages.dev/282hinykja6eo.pages.dev/814hinykja6eo.pages.dev/582hinykja6eo.pages.dev/3hinykja6eo.pages.dev/50hinykja6eo.pages.dev/887hinykja6eo.pages.dev/712hinykja6eo.pages.dev/9hinykja6eo.pages.dev/823hinykja6eo.pages.dev/373hinykja6eo.pages.dev/868hinykja6eo.pages.dev/658hinykja6eo.pages.dev/867hinykja6eo.pages.dev/266
penggabungan materi genetik virus dan sel inang akan mengakibatkan